Apa itu DIY?
Hai gaiss..! Nad balik lagii ke blog Nadya inii..! Jadi, gais Nad mao bahas tentang DIY.. apa itu DIY? So.. let's open aja gaisss
Cr:Blog Sis..
Tentu teman-teman pernah dan sering mendengar kata DIY kan? Karena ini merupakan blog crafting, maka yang saya bahas tentu bukanlah Daerah Istimewa Yogyakarta. DIY yang saya maksudkan ini adalah kepanjangan dari do it yourself.
Sesuai kepanjangannya yang berasal dari bahasa Inggris, DIY atau do it yourself jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka dapat berarti "lakukan sendiri". Atau dalam bahasa gaulnya berarti kerjain sendiri, bikin sendiri.
Apa itu DIY?
Menurut sang ratu kamus alias Wikipedia Indonesia, ternyata DIY (do it yourself) dalam bahasa Indonesia ini disebut juga sebagai swakriya. Nah loh, saya koq baru dengar ya dengan istilah ini? Malahan saya lebih familiar istilah DIY daripada swakriya. *tutup muka pakai bantal>__<
Jadi berdasarkan Wikipedia Indonesia, swakriya (dalam bahasa Inggris: DIY - do it yourself) adalah metode membangun, memodifikasi, atau memperbaiki sesuatu tanpa bantuan seorang ahli atau profesional. Penelitian akademik menggambarkan swakriya sebagai perilaku di mana "seorang individu terlibat bahan baku, semi-baku, dan bagian komponen untuk memproduksi, mengubah, atau menyusun ulang kepemilikan materi, termasuk yang diambil dari lingkungan alam (misalnya, lanskap)".
Secara garis besarnya, DIY (do it yourself) ini berarti suatu kegiatan membuat, memperbaiki dan atau memodifikasi sesuatu yang dilakukan sendiri oleh seseorang tanpa memerlukan bantuan seorang yang ahli di bidangnya. Seperti misalnya, si Surtiani ingin mengikuti kontes fashion kucing, dan saat kontes berlangsung ia ingin kucing peliharaannya yang dinamakan Raisya mengenakan pakaian yang bagus dan lucu, lalu Surtiani mencoba untuk membuat sendiri pakain untuk si Raisya dengan bahan dan perlengkapan yang ia miliki tanpa harus pergi ke penjahit. Nah contoh cerita kegiatan Surtiani yang membuatkan baju untuk Raisya ini bisa disebut sebagai DIY. Akan tetapi kegiatan mandi sendiri, cuci piring sendiri serta cuci baju sendiri tidak dapat disebut sebagai DIY ya teman-teman. *nama dan kasus cerita ini hanyalah sekedar contoh semata, mohon maaf jika ada kesamaan dalam penulisan kisah atau nama :)
Ternyata istilah ini sudah dikenal setidaknya sejak tahun 1912 dan mulai dipakai secara umum di negara Amerika Serikat sejak tahun 1950-an, terutama pada kegiatan perbaikan rumah dan pemeliharaan. Dan seiring perkembangan waktu, istilah ini semakin dikenal dan meluas di berbagai bidang khususnya dalam bidang seni kerajinan dan keterampilan atau crafting. Bahkan semakin banyak kita jumpai tutorial DIY yang berhubungan dengan crafting baik berupa blog maupun video.
Manfaat DIY
DIY bukan hanya merupakan kegiatan iseng-iseng yang dilakukan hanya untuk sekedar mengisi waktu luang, Meskipun terlihat tidak praktis (dibandingkan dengan membeli), namun ada beberapa kelebihan yang bisa didapatkan dalam melakukan DIY ini yaitu :
1. menambah kreatifitas
2. menambah wawasan
3. menghemat biaya
4. barang yang dibuat unik / tidak pasaran
5. mandiri
6. perasaan puas dan bangga dengan hasil karya buatan sendiri
Sekarang sudah tahu kan apa itu DIY beserta kelebihannya. Nah apakah kalian berminat untuk mencoba ber-DIY ria..? :)
Cr:Blog Sis..
Tentu teman-teman pernah dan sering mendengar kata DIY kan? Karena ini merupakan blog crafting, maka yang saya bahas tentu bukanlah Daerah Istimewa Yogyakarta. DIY yang saya maksudkan ini adalah kepanjangan dari do it yourself.
Sesuai kepanjangannya yang berasal dari bahasa Inggris, DIY atau do it yourself jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka dapat berarti "lakukan sendiri". Atau dalam bahasa gaulnya berarti kerjain sendiri, bikin sendiri.
Apa itu DIY?
Menurut sang ratu kamus alias Wikipedia Indonesia, ternyata DIY (do it yourself) dalam bahasa Indonesia ini disebut juga sebagai swakriya. Nah loh, saya koq baru dengar ya dengan istilah ini? Malahan saya lebih familiar istilah DIY daripada swakriya. *tutup muka pakai bantal>__<
Jadi berdasarkan Wikipedia Indonesia, swakriya (dalam bahasa Inggris: DIY - do it yourself) adalah metode membangun, memodifikasi, atau memperbaiki sesuatu tanpa bantuan seorang ahli atau profesional. Penelitian akademik menggambarkan swakriya sebagai perilaku di mana "seorang individu terlibat bahan baku, semi-baku, dan bagian komponen untuk memproduksi, mengubah, atau menyusun ulang kepemilikan materi, termasuk yang diambil dari lingkungan alam (misalnya, lanskap)".
Secara garis besarnya, DIY (do it yourself) ini berarti suatu kegiatan membuat, memperbaiki dan atau memodifikasi sesuatu yang dilakukan sendiri oleh seseorang tanpa memerlukan bantuan seorang yang ahli di bidangnya. Seperti misalnya, si Surtiani ingin mengikuti kontes fashion kucing, dan saat kontes berlangsung ia ingin kucing peliharaannya yang dinamakan Raisya mengenakan pakaian yang bagus dan lucu, lalu Surtiani mencoba untuk membuat sendiri pakain untuk si Raisya dengan bahan dan perlengkapan yang ia miliki tanpa harus pergi ke penjahit. Nah contoh cerita kegiatan Surtiani yang membuatkan baju untuk Raisya ini bisa disebut sebagai DIY. Akan tetapi kegiatan mandi sendiri, cuci piring sendiri serta cuci baju sendiri tidak dapat disebut sebagai DIY ya teman-teman. *nama dan kasus cerita ini hanyalah sekedar contoh semata, mohon maaf jika ada kesamaan dalam penulisan kisah atau nama :)
Ternyata istilah ini sudah dikenal setidaknya sejak tahun 1912 dan mulai dipakai secara umum di negara Amerika Serikat sejak tahun 1950-an, terutama pada kegiatan perbaikan rumah dan pemeliharaan. Dan seiring perkembangan waktu, istilah ini semakin dikenal dan meluas di berbagai bidang khususnya dalam bidang seni kerajinan dan keterampilan atau crafting. Bahkan semakin banyak kita jumpai tutorial DIY yang berhubungan dengan crafting baik berupa blog maupun video.
Manfaat DIY
DIY bukan hanya merupakan kegiatan iseng-iseng yang dilakukan hanya untuk sekedar mengisi waktu luang, Meskipun terlihat tidak praktis (dibandingkan dengan membeli), namun ada beberapa kelebihan yang bisa didapatkan dalam melakukan DIY ini yaitu :
1. menambah kreatifitas
2. menambah wawasan
3. menghemat biaya
4. barang yang dibuat unik / tidak pasaran
5. mandiri
6. perasaan puas dan bangga dengan hasil karya buatan sendiri
Sekarang sudah tahu kan apa itu DIY beserta kelebihannya. Nah apakah kalian berminat untuk mencoba ber-DIY ria..? :)
Komentar
Posting Komentar
Rules Comment:
1. Jangan menggunakan bahasa yang kasar/kotor/tidak sopan!
2. Harus komen sesuai postingan!
3. Jangan ngiklan atau promosi di komentar!
Bagi yang sudah mengikuti peraturan diatas, saya ucapkan terima kasih. Bagi yang belum semoga mendapat hidayah
~Terima Kasih~